Tertulis pada sana, perlahan-lahan teknologi akan menggantikan energi manusia. Tetapi ini tak jadi duduk perkara, sebab teknologi menempatkan insan pada posisi yang lebih manusiawi. Misalnya, kuli angkut pelabuhan yang kini diganti crane dan forklift. Dengan begitu, yang terjadi pada sektor ini adalah energi otot diganti robot.
Tak hanya otot, robot jua akan mengambil alih bidang pekerjaan berbahaya, seperti memasuki tempat tinggal yg dikuasai teroris dan memadamkan api.
"Bahkan diramalkan profesi dosen pun akan hilang karena kampus akan berubah sebagai semacam EO yg mengorganisir kuliah berdasarkan ilmuwan-ilmuwan kelas global. Kasir pada pasar swalayan, sopir taksi, loper koran, agen-agen iuran pertanggungan, dan sejumlah akbar akuntan pula diramalkan akan berkurang," tulis lulusan University of Illionis itu.
![]() |
Robot Posten pengantar surat |
Sejumlah negara maju, misalnya kita ketahui, telah menurunkan robot buat bidang pekerjaan tertentu. Salah satunya yang baru-baru ini hangat diperbincangkan, Norwegia.
Layanan pos Norwegia, Posten, baru saja menandatangani kerjasama menggunakan perusahaan rintisan San Francisco bernama Buddy Mobility, buat menyediakan robot yang mengirimkan surat ke rumah-tempat tinggal atau alamat penerima.
Seperti dilansir dari Digital Trends, 1 November 2018, robot Posten mampu berkecimpung dengan kecepatan 6 kilometer per jam dan mengirimkan 100 paket dalam satu hari.
Dalam video singkat, robot itu tampak misalnya mobil boks yang berkiprah dengan empat roda. Bodinya diwarnai lebih banyak didominasi putih dan merah. Tulisan Posten terpampang pada sisi samping. Ia berkiprah dengan pelan menyusuri jalanan beraspal pada antara rumah-tempat tinggal dan bangunan.
Mekanisme Posten melibatkan aplikasi yg diakses lewat ponsel. Terlihat beberapa orang memencet tombol Posten pada gawainya ketika robot itu berhenti pada depan tempat tinggal , sebelum mereka membuka laci robot pada sisi samping, & mengambil surat berdasarkan dalamnya.
Disebutkan juga, robot Posten akan mengirim notifikasi pada penerima surat atau paket melalui pelaksanaan. Setelah diterima, robot itu akan kembali ke tempat kerja pos buat mengambil surat-surat yang lain.
Fungsi robot Posten ini mungkin mengingatkan kita dalam pekerjaan kurir yg mengantar barang-barang paket, atau tentu saja secara eksklusif petugas pengantar pos.
Jika mau mengambil satu model mini di negara kita sendiri, misalnya ditegaskan Rhenald Kasali, ketika ini pun telah berapa banyak martabak dan ayam penyet yg diantar ke rumah-tempat tinggal melalui Go-Jek dan Grab.
"Satu hal yg pasti, kita harus mulai melatih anak-anak kita menjadi pekerja berdikari menjelajahi profesi-profesi baru. Ketika mesin dibentuk menjadi lebih pandai menurut insan, maka pintar saja nir relatif," ujarnya.
© viva.co.id
Salam Netizen
0 Komentar