"Kalau bisa Habib Rizieq sebelum saya terpilih bisa kembali. Kalau tidak, saya yang akan jemput beliau," ujar Prabowo saat peringatan Hari Santri Nasional di Bogor, Jawa Barat, Selasa (23/10).
Niat Prabowo yang ingin menjemput pulang Rizieq tersebut, menurut pengamat politik UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Adi Prayitno, untuk memastikan dukungan baginya, khususnya yang berasal dari alumni gerakan 212, tetap solid. Selain itu, keinginan Prabowo juga bisa mendapatkan simpati swing voters yang memiliki sentimen Islam yang kuat.
Adi menambahkan, meskipun Rizieq Syihab merupakan tokoh Islam yang kontroversial, namun jaringannya di alumni 212 cukup solid dan besar untuk Pilpres 2019. Hal itu membuat Prabowo ingin dianggap peduli terhadap Rizieq.
"Mengesankan Prabowo peduli terhadap tokoh Islam meskipun kontroversial, karena selama ini sekalipun kasusnya di SP3, nyaris tidak ada elit yang meminta dia pulang," ucapnya.
Namun sebelumnya sejumlah orang yang menamakan diri 'Eks 212 Kawal K.H Ma’ruf Amin' mendeklarasikan dukungan mereka kepada pasangan calon presiden nomor urut 01, Joko Widodo dan Ma'ruf Amin.
Koordinator Eks 212 Kawal K.H Ma’ruf Amin, Razman Nasution, mengatakan dukungan ini bentuk konsistensi dari esensi aksi 212. Dia menganggap aksi itu merupakan bentuk pembelaan atas fatwa penistaan agama yang dikeluarkan Ma'ruf Amin sebagai ketua umum MUI.
Selain itu, Razman menilai keliru bila seluruh Alumni 212 diklaim sebagai pendukung Prabowo-Sandi saja. Padahal, dia menilai aspirasi Alumni 212 adalah pasangan Jokowi-Ma’ruf.
“Kami memang melihat Pak HRS (Rizieq) itu sebagai tokoh sentral, tapi tidak berarti dukungan 212 ke Ma’ruf Amin itu harus mendapat dukungan beliau. Kami sama-sama saudara punya hak masing masing. Karena kami sebut kawal Ma’ruf Amin karena di sini cerminan ulamanya,” ujar Razman.
Adapun, Partai Demokrat mengakui bahwa sosok Rizieq Syihab memang memiliki peran besar dalam pemenangan Prabowo-Sandi di Pilpres 2019. Maka dari itu, Prabowo sampai rela menjemput Rizieq untuk kembali ke Indonesia.
"Partai Demokrat mengakui bahwa sosok Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) Rizieq Syihab memang memiliki peran besar dalam pemenangan Prabowo-Sandi di Pilpres 2019. Maka dari itu, Prabowo sampai rela menjemput Rizieq untuk kembali ke Indonesia.uk memilih Prabowo,” kata Ketua Divisi Advokasi dan Hukum DPP Partai Demokrat, Ferdinand Huatahaean saat dihubungi, Selasa (23/10).
Tak hanya itu, keinginan Prabowo untuk menjemput Rizieq ke Arab Saudi bukan hanya sekadar persoalan pilpres, tetapi juga terkait kegagalan pemerintah dalam melindungi hak warga negaranya yang terkendala pulang ke tanah air.
0 Komentar